Kemarin setelah conference dengan teman-teman Mastermind (MM) TDA Bekasi II (Pak Irwan, Pak Arief, Mas Ihim, Bu Evie dan Bu Aci), saya jadi penasaran dengan kondisi Harapan Indah Bekasi. Soalnya dari cerita pak Arief, katanya Harapan Indah akan menjadi kota mandiri dan akan menjadi kelapa gadingnya Bekasi. Tanpa buang waktu saya ajak Pak Irwan untuk survey ke Harapan Indah sepulang kantor, padahal kami berdua belum tau jalan kesana dari Jati Bening. Alhamdulillah teman-teman MM yang bertempat tinggal disana, Pak Arief dan Bu Evie (serta suaminya Pak Tris) dengan senang hati memandu jalan kami. Setelah kontak-kontakan dengan mereka kami akhirnya janjian untuk ketemu di outlet HPnya Ibu Evie dan Pak Tris di Sentra Bisnis Harapan Indah.
Akhirnya kami berkumpul di Fitrie Celluler (moga-moga gak salah ketik nama toko ya Bu Evie), disana kami sempat berdiskusi mengenai bisnis HP. Memang pasangan suami istri ini sangat luar biasa, mau menunda kesenangan untuk berbisnis. Pak Tris dan Bu Evie mempunyai 3 outlet HP di Sentra Bisnis dan 2 Outlet HP lagi di Bekasi Cyber Park (bekas Hero), serta dalam waktu dekat akan membuka bisnis baru di bidang food and beverage di Medan berkolaborasi dengan saudaranya disana.
Setelah outlet cellulernya tutup, kami mulai diajak puter-puter keliling Harapan Indah (Harpin) sambil berdiskusi tentang kondisi bisnis di Harpin saat ini. Memang sepenglihatan saya, Harpin akan menjadi kota mandiri yang sangat prospek untuk bisnis. Disana sudah ada Alfa, Sport center, dan akan dibangun hotel bintang tiga. Serta kalau daerah ini berkembang bukan mustahil mall juga akan muncul disini soalnya masih banyak tanah kosong yang mungkin peruntukkannya untuk ruko. Dan bagi bisnis saya juga merupakan peluang bagus karena spa hanya satu disana, kalau tidak salah tempatnya di Sport Center dan jika orang ingin menikmatinya harus menjadi member dulu dengan biaya yang relatif mahal. Saya juga sempat bertanya mengenai populasi daerah ini pada Pak Arief, katanya sich rumah yang sudah dibangun di sana sudah cukup banyak mencapai ribuan unit ditambah lagi beberapa perumahan di sekitar Harapan Indah, betul-betul berprospek cerah.
Kami bahkan sempat melihat lokasinya salon Moz5, kepunyaan salah seorang founder TDA Ibu Yulia. Setelah berbincang-bincang hingga hampir jam 11 malam kami pun pamit pulang. Saya sempat susah tidur karena membayangkan prospek bisnis disana, yah saat ini memang saya sangat butuh referensi teman-teman untuk mengembangkan bisnis di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai orang baru memang saya masih awam dengan kondisi Jakarta, beruntung saya mempunyai teman-teman di TDA khususnya MM TDA II Bekasi yang sangat mensupport saya dalam berbisnis. Setidaknya saat ini saya sudah punya satu alternatif lokasi lagi untuk "SS" Wulandari Salon and Daily Spa, semoga.
"SS" Group merupakan obsesi saya untuk membuat suatu group usaha yang mempunyai banyak bisnis unit."SS" diambil dari initial nama kedua orang tua saya. "SS" bisa jadi sebuah singkatan dari "Sukses Selalu" atau "Sehat Sentosa" bisa juga "Semoga Sukses".
Tuesday, January 22, 2008
Monday, January 07, 2008
Just My Luck
Begitulah judul film drama komedi romantis yang baru saja saya tonton beberapa hari yang lalu di star movies. Mulanya saya menonton film ini karena salah satu film favorit saya adalah drama komedi romantis, jadi ketika membaca review film ini saya menjadi tertarik untuk menontonnya. Ceritanya ada dua orang yang berlainan latar belakang, yang perempuan dihinggapi keberuntungan sehingga apa saja yang ia kerjakan selalu sukses, sedangkan si prianya merupakan orang yang selalu buntung (un-lucky man), segala sesuatu yang dikerjakan pasti gagal. Tetapi meskipun ia sering gagal, ia selalu membantu dan menyenangkan orang disekitarnya.
Singkat cerita nasib baik si wanita pun tertukar dengan si pria, alhasil si pria menjadi orang yang selalu beruntung sedangkan si wanita menjadi buntung. Sehingga si wanita juga merasakan apa yang dirasakan oleh si pria tadi. Tetapi memang dasar si pria itu orangnya baik, ia pun membantu si wanita tanpa mengharapkan imbalan, mulai dari memberi makan sampai mencarikan pekerjaan untuk si wanita. Sedangkan si wanita berusaha agar keberuntungannya bisa kembali, akhirnya dia tahu kalau keberuntungannya tertukar dengan orang yang selama ini membantu dia. Pada akhirnya ia pun mendapatkan keberuntungannya kembali dan si pria juga tetap menjadi orangnya beruntung (lucky man).
Moral story dari film ini adalah kita tidak selalu beruntung dalam menjalankan hidup ini, kadang beruntung kadang buntung tapi itulah hidup yang seperti roda berputar. Ada kalanya diatas dan dibawah, ada untung dan rugi tidak selamanya kita selalu berhasil dan tidak selamanya kita selalu gagal. Intinya jangan menyerah dalam mengerjakan apapun. Dan kunci dalam meraih keberuntungan adalah berbagi terhadap sesama seperti sedekah atau pun menolong orang yang kesusahan serta berbuat kebaikan. Karena dengan berbuat kebaikan maka itulah tabungan kita yang akan kembali ke kita lagi.
Ingin menjadi beruntung, berbuatlah kebajikan setiap harinya :).
Brgds
Imansyah Sutrisno
081513012704
NB: Btw, kemarin saya sudah melihat ruko yang menjadi inceran saya cuma sayangnya hanya dapat discount 30 juta, padahal rukonya masih tanah kosong. Akhirnya saya mundurin penawaran soalnya kalau di booking sekarang dan masa pengerjaan setahun maka dalam satu tahun cash flow saya negatif. Moga-moga aja dapat ruko yang lebih baik dengan best deal tentunya :).
Singkat cerita nasib baik si wanita pun tertukar dengan si pria, alhasil si pria menjadi orang yang selalu beruntung sedangkan si wanita menjadi buntung. Sehingga si wanita juga merasakan apa yang dirasakan oleh si pria tadi. Tetapi memang dasar si pria itu orangnya baik, ia pun membantu si wanita tanpa mengharapkan imbalan, mulai dari memberi makan sampai mencarikan pekerjaan untuk si wanita. Sedangkan si wanita berusaha agar keberuntungannya bisa kembali, akhirnya dia tahu kalau keberuntungannya tertukar dengan orang yang selama ini membantu dia. Pada akhirnya ia pun mendapatkan keberuntungannya kembali dan si pria juga tetap menjadi orangnya beruntung (lucky man).
Moral story dari film ini adalah kita tidak selalu beruntung dalam menjalankan hidup ini, kadang beruntung kadang buntung tapi itulah hidup yang seperti roda berputar. Ada kalanya diatas dan dibawah, ada untung dan rugi tidak selamanya kita selalu berhasil dan tidak selamanya kita selalu gagal. Intinya jangan menyerah dalam mengerjakan apapun. Dan kunci dalam meraih keberuntungan adalah berbagi terhadap sesama seperti sedekah atau pun menolong orang yang kesusahan serta berbuat kebaikan. Karena dengan berbuat kebaikan maka itulah tabungan kita yang akan kembali ke kita lagi.
Ingin menjadi beruntung, berbuatlah kebajikan setiap harinya :).
Brgds
Imansyah Sutrisno
081513012704
NB: Btw, kemarin saya sudah melihat ruko yang menjadi inceran saya cuma sayangnya hanya dapat discount 30 juta, padahal rukonya masih tanah kosong. Akhirnya saya mundurin penawaran soalnya kalau di booking sekarang dan masa pengerjaan setahun maka dalam satu tahun cash flow saya negatif. Moga-moga aja dapat ruko yang lebih baik dengan best deal tentunya :).
Subscribe to:
Posts (Atom)