Tuesday, October 02, 2007

Hati-hati dengan karyawan anda

Apa yang saya sampaikan ini merupakan pelajaran kepada kita semua karena terlalu percaya terhadap karyawan.

Hari sabtu kemarin saya pulang ke Jogja dalam rangka kegiatan rutin bulanan untuk mencek bisnis disana dan sekaligus memberikan gaji+ THR untuk karyawan. Pada saat pengecekan pembukuan dibagian keuangan ternyata menurut bagian keuangan ada pembayaran dan dp dari customer yang belum disetorkan oleh salah seorang marketing kami. Dan marketing tersebut sudah 3 hari tidak masuk kantor. Karena uang itu akan dipakai untuk pembayaran gaji dan tagihan saya segera menghubungi marketing tersebut. SMS dan telephone dari saya tidak diangkat, sampai saya sms dengan nada agak keras barulah telephone saya diangkat, ia mengatakan sedang berada di daerah wonosari (sekitar 60km dari Jogja) dan kemungkinan tidak bisa datang menemui saya hari itu. Tapi karena saya mendesak karena lap top yang dia pakai akan saya bawa kembali ke Jakarta untuk bisnis on line istri saya maka dia berusaha menyanggupi untuk bertemu saya pada malam hari. Di pembicaraan telephone dia tidak mengakui kalau uang dp dari beberapa customer sudah ia serahkan ke bagian keuangan. Oleh karena itu saya cross check dengan bagian keuangan ternyata dari sana ketahuan ia berbohong. Untuk menyelesaikan masalah maka kemarin seluruh karyawan malibu Jogja setelah sholat tarawih saya kumpulkan di kantor. Ternyata tunggu punya tunggu marketing tersebut tidak datang juga. Setelah lewat jam 9 saya kembali kontak dia dan dikatakan kalau dia gak bisa bawa lap top karena sudah kemalaman. Tapi saya tetap berkeras jam berapa pun dia datang saya akan terima dirumah yang penting dia bawa laptop karena saya mau bawa laptop tersebut pagi ke Jakarta. Akhirnya dia mengatakan akan datang selepas subuh.

Besoknya jam 6.00, karyawan tersebut datang dengan membawa sebagian uang. Ternyata setelah diintrograsi dengan bantuan orang tua saya (maklum orang tua saya pensiunan perwira tinggi polisi), denagn jawaban yang berbelit-belit dan tidak konsisten maka diketahui kalau sebagian besar uang tersebut sudah dipakai dan lap top yang saya sudah dipinjamkan untuk presentasi sudah digadaikan. Susah rasanya untuk tidak marah dan emosi, akhirnya karyawan saya tersebut di pecat dan membuat surat pernyataan yang akan mengganti uang serta laptop yang digelapkan, dengan jaminan sepeda motor+stnk (BPKP masih ketinggalan dirumah). Biar pun harga sepeda motor dibawah lap top dan uang yang digelapkan saya masih berbaik sangka terhadap dia, untuk dapat menyelesaikan kewajibannya terhadap perusahaan.

Belajar dari kebohongan karyawan saya itu maka saya menyuruh staff keuangan untuk segera menelpon customer yang sudah memberikan dp, ternyata kekhawatiran saya terbukti, marketing tersebut memalsukan laporan sehingga dp yang dia laporkan hanya 1/2 dari dp-dp yang telah dibayarkan customer.

Dari sini saya mendapat belajar banyak, harus ada cek and ricek baik itu antara staff dilapangan dan bagian keuangan, mau pun bagian lainnya. Karena selama ini adik saya sebagai manager tidak pernah melakukan pengecekan karena terlalu percaya omongan marketing tersebut. Untuk perusahaan kecil, memang ada baiknya barang-barang berharga setelah dipakai segera dikembalikan ke kantor, sebenarnya peraturan itu telah saya terapkan tetapi karena penanggung jawab disana (adik saya) sudah percaya jadi hal itu bisa dilanggar. Oleh karena itu ada baiknya koordinasi antara pemegang kebijakan harus lebih ditingkatkan sehingga tidak terjadi kebijakan yang bertolak belakang. Biasanya para karyawan akan mengikuti kebijakan yang menurut mereka lebih menguntungkan.

Semoga kita lebih berhati-hati.