Tuesday, June 09, 2009

Kontan (Edisi Khusus Waralaba Mei-Juni): Salon & Kecantikan

Pesaing Semakin Banyak, Kudu Unik dan Ciamik

Waralaba salon dan perawatan kecantikan semakin bejibun dan beragam

Selama orang masih ingin tampil menarik, bisnis salon dan kecantikan akan terus marak. Tak terkecuali bisnis berbasis waralaba. Makanya, tawaran waralaba salon dan kecantikan semakin banyak walau mengharuskan Anda bermodal besar. Persaingannya pun semakin ketat.

Kecantikan kini bukan lagi menjadi kebutuhan tersier buat masyarakat baik kaum hawa maupun adam. Perawatan tubuh sudah menjadi kebutuhan pokok agar orang tampil cantik dan ciamik. Kebutuhan ini mengundang bisnis salon dan perawatan kecantikan bermunculan.
Saking menggiurkannya bisnis dibidang ini, tawaran waralaba juga semakin melimpah. Pemainnya bukan hanya yang sudah tenar dan malang melintang di dunia salon seperti Rudy Hadisuwarno, Johny Andrean, Yopie Andrean hingga Peter F. Saerang tapi banyak juga berbagai pemain baru yang bisa langsung eksis di dunia kecantikan ini.
Sebenarnya wajar bila bisnis ini seakan tak pernah berhenti tumbuh. Bisnis ini bisa menjadi bisnis yang selalu hidup setelah bisnis makanan. Setiap orang secara berkala, pasti butuh untuk memangkas atau merapikan rambut. Di zaman kiwari, merawat kulit muka dan tubuh juga sudah menjadi kewajiban.
Cuma jika ingin sukses, salon Anda mesti punya keunikan dan layanan yang bisa memuaskan hati pelanggan. Apalagi, usaha salon dan perawatan kecantikan itu makin beragam dan sangat terspesialisasi.
Nah, dengan begitu ketatnya persaingan, hanya salon dengan pelayanan terbaik, harga pantas, dan lokasi tepatlah yang bertahan. "Harus menciptakan keunikan yang berbeda dari salon yang lain" ujar Ateng Suryadi, Manajer Operasional dan Pengembangan Trend Salon.

Jangan hanya menaruh duit

Membuat salon dan perawatan kecantikan seperti gambaran Ateng tentu bukan pekerjaan gampang. Sebetulnya, untuk terjun ke bisnis salon pun tidak mudah. Anda boleh punya uang dan bikin salon, namun belum tentu bisa mempertahankannya. Karena, menjalankan usaha salon itu cukup rumit.
Bagi anda yang masih awam di bisnis salon dan perawatan kecantikan tapi ngebet punya usaha ini, jangan kecil hati. Sistem waralaba bisa menjadi jalan pintas. Dalam sistem ini,pewaralaba akan atau penjual waralaba akan menyediakan seluruh tetek-bengek usaha, termasuk para pekerja.
Selain itu, biasanya pewaralaba juga akan memasok prosuk dan bahan baku yang menunjang usaha salon dan perawatan kecantikan. Dan, yang tak kalah penting dalam sistem waralaba, si terwaralaba bisa menggunakan nama pewaralaba.
Nama besar pewaralaba memang menjadi salah satu daya tarik sistem waralaba. Sebab, dengan nama besar itu, terwaralaba berharap bisa langsung menyedot banyak pelanggan.
Direktur "SS" Wulandari Salon and Spa Imansyah Sutrisno mengatakan, kunci sukses bisnis salon dan perawatan kecantikan terletak pada pemiliknya. Pemilik bisnis ini - terutama yang berbasis waralaba - harus mau menjalankan usaha dengan sungguh-sungguh.
Sang pemilik usaha harus menjiwai dan menyenangi bidang ini. Untuk itulah, pemilik harus terlibat langsung saat berbisnis salon kecantikan agar mengetahui suks duka di lapangan. "Jangan semata-semata hanya menaruh duit," tutur Imansyah.
Untuk menyelami dinamika bisnis salon dan perawatan kecantikan, KONTAN telah mewawancara beberapa pewaralaba usaha ini. Silakan menyimak dengan saksama berbagai syarat dan ketentuan didalamnya.

"SS" Wulandari Salon and Spa

Tak jauh beda dengan Trend Salon, SS Wulandari juga menerapkan standar persayaratan mengenai lokasi yang strategis. Cuma bedanya, para calon terwaralaba harus membayar dana Rp 5 Juta lebih dulu sebelum SS Wulandari melakukan survei tempat. "Kalau ternyata lokasinya tidak strategis maka kami bantu cari tempat lain. Atau kalau memang tidak ada, ya uang itu akan kami kembalikan," ujar Imansyah.
Syarat lainnya,lokasi usaha bisa berupa rumah atau ruko dengan minimal luas 150 meter persegi atau 15 meter x 5 meter bila berupa ruko dua lantai. SS Wulandari mengharamkan lokasi usaha menjadi satu dengan tempat tinggal.
Biar begitu, salon yang berdiri sejak 2006 ini tidak membatasi tempat yang akan digunakan usaha apakah milik sendiri atau sewa. Tapi yang pasti, apabila sewa, Imansyah mematok syarat sudah ada kontrak lima tahun dengan pemilik tempat. Imansyah mengaku tak ingin terwaralabanya harus pindah lokasi karena jangka waktu sewa yang pendek.
Salon perawatan tubuh yang berpusat di Jogjakarta ini berusaha selektif dalam memilih calon terawaralaba. Imansyah mengatakan, terwaralaba SS Wulandari bukan sekedar investor, melainkan pemilik tempat. "Agar tidak ada masalah dengan franchisee dikemudian hari," kata Imansyah.
Biaya waralaba SS Wulandari ini bisa jadi tergolong murah. Calon terwaralaba hanya membayar franchise fee Rp 35 Juta untuk jangka waktu lima tahun. Plus, terwaralaba juga harus membayar royalti fee sebesar 5% dari total omset.
Adapun total dana yang harus disiapkan calon terwaralaba itu sekitar Rp 200 juta diluar bangunan. Selain untuk biaya waralaba, dana itu untuk membiayai renovasi bangunan, memberikan peralatan dan perlengkapan salon hingga perijinan.
Nantinya terwaralaba akan mendapat bimbingan khusus selama satu bulan hingga dua bulan pertama. Setelah itu baru SS Wulandari melepas mereka.
Namun, manajemen SS Wulandari, masih akan menerima konsultasi dan pelatihan bila terwaralaba membutuhkan. "Tak ada biaya tambahan lagi untuk itu," kata dia.
Soal tenaga kerja, Imansyah melihat hal ini seringkali menjadi masalah dan kendala tersendiri bagi setiap terwaralaba. Makanya, SS Wulandari sedang membuat pusat pelatihan khusus untuk menyuplai tenaga kerja bagi para terwaralaba.
Jadi, SS Wulandari akan merekrut sebanyak-banyaknya tenaga kerja untuk dilatih sehingga terwaralaba tak perlu mencari tenaga kerja. "Karyawan salon ini memang suka tidak awet, maka kami akan menyiapkan stok,"kata Imansyah.

(Diambil dari Tabloid Kontan Edisi Khusus Waralaba Mei-Juni 2009)

Friday, June 05, 2009

Nulis Lagi ah...

Udah lama banget ya saya gak nulis di blogs...rasanya gimana gitu. Padahal dulu walaupun gak sering-sering banget nulis minimal satu bulan sekali blogs saya up dated. Biasanya sich kalau udah posting di milis saya post juga di blogs.

Alhamdullilah spa saya (http://wulandarispa.com) diliput di tabloid kontan edisi khusus waralaba bulan Juni ini. Banyak juga loh member TDA yang diliput seperti cak eko, mas Hendy, mas Andi sebagai pemenang dan finalis Wirausahamuda mandiri.

Alhamdulillah juga sampai dengan saat ini kami akan buka 4 outlet baru milik franchisee di kelapa gading, bekasi, malang dan solo. Masih sekitar jawa sich, pengennya bisa buka di kota-kota besar di Sumatera kayak pekanbaru, palembang, medan (LOA...LOA).

Terimakasih untuk teman-teman Mastermind Bekasi II yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, ide serta pencerahan untuk perbaikan kinerja bisnis-bisnis saya, walaupun saat ini kami tidak bisa seperti MM lain-lain yang 1 minggu sekali bertemu tetapi secara informal kami lebih sering bertemu.

Semoga target-target yang pernah saya tuliskan pada akhir tahun 2008 dapat tercapai...Amin ya Allah.

Tks
Brgds
Imansyah Sutrisno