Wednesday, June 20, 2007

Partner Bisnis

Salah satu misi saya adalah Membuka bisnis baru setiap 6 Bulan Sekali. Jadi rasanya kurang sreg kalau nantinya jadi pindah ke jati bening (bekasi) tapi tidak punya bisnis didekat rumah.

Sebagai seorang pendatang saya hanya berpikir membuat bisnis yang simpel tapi repeat ordernya bisa setiap hari. Ada beberapa pilihan sich seperti jual voucher, jual makanan, buka laundry, buka salon dan lain-lain. Setelah nimbang-nimbang dan menghitung jumlah modal yang harus disiapkan serta perkiraan Break Even Point akhirnya saya memutuskan akan membuka.......(rahasia dulu ah, ntar diomongin malah gak jadi)

Untuk meminimal resiko saya kepikiran untuk berkolaborasi dengan salah seorang teman di TDA juga. Apalagi sang teman ini belum mempunyai bisnis diluar kantor. Tapi jangan salah, teman saya ini mempunyai pasif income yang lumayan loh, seperti pak Budi Rahmat dia main di properti. Kalau gak salah dia punya empat kios dan satu kontrakan yang semuanya memberikan pasif income (cash flownya positif). Belum lagi pendapatan TDB yang cukup wah maklum beliau merupakan salah satu direktur perusahaan asing. Kalau dipikir-pikir buat apa yah mau berkolaborasi dengan saya untuk menjalani bisnis skala UKM.

Singkat cerita saya janjian ketemuan dengan dia di salah satu restoran di bilangan sudirman. Setelah ngobrol ngalor-ngidul akhirnya saya menyodori kebutuhan dana dan perkiraan BEP. Respon beliau sangat baik, tapi beliau menyarankan agar mencari partner yang lain lagi. Jadi modal untuk usaha ini bisa dibagi 3, untuk menimalkan resiko. Yah maklum aja beliau baru kali ini akan terjun ke dunia bisnis, tapi pada dasarnya beliau akan bergabung dengan bisnis yang akan saya dirikan. Terus terang saat itu saya agak blank kira-kira siapa yang akan diajak untuk menjadi partnert ketiga. Gak tau kenapa sore harinya saya kepikiran dengan teman kost saya yang bekerja di salah satu bank BUMN terbesar. Teman saya yang satu ini selain TDB di bank mandiri juga sebagai investor dibeberapa bisnis yang dijalankan oleh keluarga dan bermain saham.

Malamnya saya datangi kamarnya, jelalanya (bahasa apa nih) biasanya dia pulang diatas jam 9, kemarin dia pulang kos jam 6an jodoh kali ya,hehe. Ngobrol sebentar, akhirnya to do point saya ajak dia untuk joint dengan bisnis yang akan saya buat. Setelah dia melihat jumlah modal dan perkiraan BEP akhirnya dia setuju untuk gabung dengan kami sebagai partner kedua.

Sejujurnya saya belum pernah mendirikan bisnis dengan partner diluar keluarga. Baru kali ini saya akan berbisnis dengan teman dengan latar belakang yang berbeda. Tapi saya rasa inilah team yang paling komplit yang pernah ada. Teman saya yang satu kuat di marketing, saya kuat di operasional dan financenya sedangkan yang satu lagi akan sangat dibutuhkan kalau bisnis ini menjadi besar (khan kita punya orang dalam di bank apalagi dia yang ngurus kredit untuk perusahaan besar di tanah air), kali aja bisnis ini bisa menjadi besar,amin.

Rencananya akhir juni atau awal juli kita mau survey tempat dan buat study kelayakan untuk bisnis ini, mohon doa teman-teman agar rencana bisnis ini dapat berjalan dengan lancar,amin

2 comments:

Eviindrawanto.Com said...

Mas Imam,

Mudah2an hari ini sudah terujud bisnis barunya. Tapi jangan lupa tulis lagi di blog ya.

Anonymous said...

ass.
mas mau nanya neh soal pembagian kalau bersharing dg beberapa orang seperti mas ini enaknya pembagian keuntungan bagaimana ya ?